Jum'at, 04 Januari 2013
Bandung - Calon Gubernur Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka masih malu-malu mengungkapkan jumlah nilai dana kampanyenya dalam ajang Pilgub Jabar. Politisi perempuan asal PDIP itu mengaku kurang mengetahui secara detail aliran bantuan dan dukungan.
"Semua bantuan dikelola oleh partai dan tim pemenangan, saya sih tidak tahu berapa nilainya," ujar Rieke saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (3/1/2013).
Rieke juga enggan menyebutkan nilai dana kampanye yang berasal dari kocek pribadi ataupun pasangannya. Cagub bernomor urut 5 ini mengaku malu untuk mengungkapkannya.
"Yang pasti, dana kampanye sudah dilaporkan pada Komisi Pemberantasan Korupsi," bebernya.
Menurutnya, sebagian besar bantuan yang diterima masih sebatas atribut sosialisasi. Bantuan itu berasal dari kader partai, simpatisan dan para pendukung Paten.
"Ada yang memberi 500 potong kemeja dan itupun langsung habis dibagikan," bebernya.
Sementara itu, Teten Masduki mengaku metode kampanye yang digunakan berbeda dengan metode kampanye konvensional. Pihaknya tidak menggunakan mobilisasi massa mengingat dana yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut sangat besar.
"Sekarang malah massa yang memobilisasi kita," pungkasnya. [ito]
"Semua bantuan dikelola oleh partai dan tim pemenangan, saya sih tidak tahu berapa nilainya," ujar Rieke saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (3/1/2013).
Rieke juga enggan menyebutkan nilai dana kampanye yang berasal dari kocek pribadi ataupun pasangannya. Cagub bernomor urut 5 ini mengaku malu untuk mengungkapkannya.
"Yang pasti, dana kampanye sudah dilaporkan pada Komisi Pemberantasan Korupsi," bebernya.
Menurutnya, sebagian besar bantuan yang diterima masih sebatas atribut sosialisasi. Bantuan itu berasal dari kader partai, simpatisan dan para pendukung Paten.
"Ada yang memberi 500 potong kemeja dan itupun langsung habis dibagikan," bebernya.
Sementara itu, Teten Masduki mengaku metode kampanye yang digunakan berbeda dengan metode kampanye konvensional. Pihaknya tidak menggunakan mobilisasi massa mengingat dana yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut sangat besar.
"Sekarang malah massa yang memobilisasi kita," pungkasnya. [ito]
0 comments:
Post a Comment