Jum'at, 04 Januari 2013
Bandung - Pengamat Politik dari Universitas Parahyangan (Unpar) Asep Warlan menilai anggota DPRD Jabar yang 'bolos' menjadi contoh buruk bagi masyarakat. Pasalnya, anggota dewan itu malah lebih memilih bekerja sebagai tim pemenangan calon dibandingkan kewajiban sebagai perwakilan rakyat.
"Kalau dewan bolos paripurna itu tandanya mereka sudah lupa kewajiban sebagai wakil rakyat," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (3/1/2012).
Dia menjelaskan anggota dewan yang bolos seharusnya mendapat sanksi tegas dari masing-masing Ketua Fraksi. Hal itu penting dilakukan agar mereka jera dan tidak melakukan hal sama sama pada masa yang akan datang.
Selain itu, kata Asep, parpol juga berkewajiban untnuk menghimbau kepada kader agar memprioritaskan pekerjaan sebagai anggota dewan. Tidak hanya itu, parpol juga seharusnya memilih anggota tim pemenangan yang tidak menjabat sebagai anggota dewan agar kegiatan kampanye tidak bentrok dengan paripurna.
"Anggota dewan yang bolos itu memnujukan manajemen waktunya buruk," pungkasnya.[jul]
Dia menjelaskan anggota dewan yang bolos seharusnya mendapat sanksi tegas dari masing-masing Ketua Fraksi. Hal itu penting dilakukan agar mereka jera dan tidak melakukan hal sama sama pada masa yang akan datang.
Selain itu, kata Asep, parpol juga berkewajiban untnuk menghimbau kepada kader agar memprioritaskan pekerjaan sebagai anggota dewan. Tidak hanya itu, parpol juga seharusnya memilih anggota tim pemenangan yang tidak menjabat sebagai anggota dewan agar kegiatan kampanye tidak bentrok dengan paripurna.
"Anggota dewan yang bolos itu memnujukan manajemen waktunya buruk," pungkasnya.[jul]
0 comments:
Post a Comment