Rabu, 02 Januari 2013
1. USAHA
BUDI DAYA ANAK LELE / MIJAHKEUN
Pertama tama harus menyiapkan lahan
kosong yang sudah tersedia sumber air
setidaknya luas lahan tersebut mencapai 20 meter x 6 meter. Kemudian membuat
kolam kolam buatan untuk penampungan air dari terpal dengan ukuran per kolam
panjang 3 meter lebar 2 m dan tinggi 50 cm . Setelah lahan disiapkan baru kita
mencari bibit/induk lele yang berkualitas, atau yang sudah dikenal yaitu bibit
induk lele sangkuriang (yang proses pertumbuhaannya cepat dan kuat/tidak rawan
kematian).
Induk lele betina dan jantan
dikawinkan pada kolam terpal tersebut selama + 2 hari, kemudian setelah
bertelur, lele induk betina dan jantan) dipindahkan ke tempat lain dan telur telur itu dalam 2 hari akan menetas,
dari sepasang indukan lele dalam satu
kali perkawinan bisa menghasilkan 50 –
100 ribu telur/anak lele.
Anak lele tersebut harus terus diberi
makan , di minggu pertama menggunakan cacing rambut yang suka banyak di selokan
selokan, atau kalau beli suka ada di pasar pakan ikan hias, biasanya per liter
harganya Rp 17.000, sehari bisa menghabiskan 1 liter, untuk minggu berikutnya
bisa menggunakan pakan ikan sesuai ukuran, yakni pellet ikan dari mulai yang
bubuk hingga yang ukuran butiran kecil, dengan kisaran biaya untuk pakan Rp 5000 - Rp
10.000 – Rp 15.000 perhari
Hasil yang didapatkan.
Sortiran minggu pertama, anak lele
yang layak dijual mencapai 1000 ekor x Rp 150/ekor = Rp. 150.000,-
Di minggu minggu berikutnya harus
terus disortir, karena sifat kanibalisme lele apabila tidak disortir yang besar
akan memakan yang kecil, dari hasil sortiran minggu ke 2 dan seterusnya kita
bisa menjual 1000-4000 ekor per minggu, apabila dijual dengan harga 150/ekor
maka hasilnya 4000 x 150 = Rp 600.000 per minggu, hasil tersebut belum dipotong
pakan setiap hari yang mencapai 10.000 – 20.000/hari.
Perhitungan modal, proses dan
hasilnya yang di hitung diatas adalah masih dalam kondisi normal tanpa ada
gangguan alam
0 comments:
Post a Comment