Bertauhid artinya meng-Esakan Allah dzat pencipta semesta alam. Kepercayaan tentang ke-Esaan Allah ini tersimpul dalam hatinya yang menyebabkan ia tunduk dan sujud dihadlirat-Nya yang kemudian akan membawa pula kebaikan pada amal perbuatannya.
Kalau jiwa Tauhid ini telah tertanam dalam sanubari seseorang akan terasa olehnya memandang segala apa yang ada di dunia ini kecuali jika dibandingkan dengan kebesaran Allah.
Yang demikian akan membawa kesadaran dalam hidup. Dengan sendirinya jiwanya menjadi kuat menghadapi arena pergaulan hidup, akan terhindar dari segala rasa kekhawatiran, kegelisahan maupun kebimbangan dalam hidupnya.
Disebabkan nur Ilahi telah memancar dalam kalbunya, hatinya menjadi tenteram sadar tentang kewajibannya dalam hidup, terhadap diri sendiri, masyarakat, nusa, bangsa, dan agama. Hidupnya menjadi berguna dalam arti yang luas.
Orang yang bertauhid disebut "Muwahhid", kalau banyak "Muwahhidin".
Kalau jiwa Tauhid ini telah tertanam dalam sanubari seseorang akan terasa olehnya memandang segala apa yang ada di dunia ini kecuali jika dibandingkan dengan kebesaran Allah.
Yang demikian akan membawa kesadaran dalam hidup. Dengan sendirinya jiwanya menjadi kuat menghadapi arena pergaulan hidup, akan terhindar dari segala rasa kekhawatiran, kegelisahan maupun kebimbangan dalam hidupnya.
Disebabkan nur Ilahi telah memancar dalam kalbunya, hatinya menjadi tenteram sadar tentang kewajibannya dalam hidup, terhadap diri sendiri, masyarakat, nusa, bangsa, dan agama. Hidupnya menjadi berguna dalam arti yang luas.
Orang yang bertauhid disebut "Muwahhid", kalau banyak "Muwahhidin".
0 comments:
Post a Comment