About

Pages

Indostar Tv

Friday 25 January 2013

Menyiarkan Agama Islam Secara Terang-terangan

Tiga Tahun Pertama:

Tiga tahun lamanya Nabi Muhammad menyiarkan agama Islam dengan jalan sembunyi-sembunyi. Sebab sekiranya kalau langsung saja penyiaran itu dilakukan dengan berterang-terang ke tempat ramai, niscaya timbul kegemparan dan keguncangan yang berbahaya. Dalam tiga tahun yang mula-mula itu beliau berusaha mencari teman-teman di dalam lingkungan keluarganya yang terdekat dan berhasil menarik 40 orang laki-laki dan perempuan. Akan tetapi kebanyakan terdiri dari orang-orang miskin dan rendah kedudukannya di dalam masyarakat.



Akan tetapi walau disembunyikan bagaimana juapun akhirnya tersiar juga ke seluruh kota Mekah, bahwa Muhammad membawa agama baru, yang bertentangan dengan agama penduduk. Ketika sebagian orang sudah tahu, barulah turun perintah Allah: "Nyatakanlah apa yang telah diperintahkan kepadamu itu, dan tidak usah engkau hiraukan orang musyrik itu".

Usaha Yang Gagal:

Maka mulai waktu itu, yaitu tahun yang ke empat sesudah wahyu turun, dimulailah oleh Nabi menyiarkan Islam dengan jalan berterang-terangan. Lalu dipanggilnya semua golongan kaum Quraisy ke tengah padang di kaki bukit Safa. Hadir juga disana Abu Lahab anak Abdul Muthalib, paman Nabi juga. Tiap-tiap kaum dari persukuan Quraisy itu datang memenuhi undangan itu. Setelah mereka berkumpul, Nabi pun berkata: "Bagaimanakah pikiran tuan-tuan sekalian, jika aku katakan kepada tuan-tuan, bahwa sepasukan tentara berkuda di lembah sana itu sudah bersiap hendak menyerang kita?" Mereka menjawab: "Tentu kami akan percaya! Karena kami belum pernah mendengar engkau berdusta!"

Kemudian Nabi menerangkan maksudnya mengundang mereka datang ke tempat itu. Akan tetapi demi didengarnya Nabi menyalahkan agama berhala mereka itu, dan mengajak mereka memasuki agamanya, ributlah semuanya. Ada yang bersorak-sorak mengatakan, Muhammad gila dan Abu Lahab sendiri berseru: "Anak celaka engkau ini, hai Muhammad! Rupanya karena itulah kami engkau kumpulkan!"

Nabi Menyeru Keluarga Sendiri:

Tidak lama setelah pertemuan yang gagal itu, datang pula wahyu dari Allah memerintahkan supaya ia memberi ingat keluarganya yang karib-karib. Maka disuruhnyalah Ali mengadakan suatu perjamuan dan mengundang Banu Hasyim ke perjamuan itu. Jang hadir lebih kurang 40 orang. Kepada mereka itu Nabi berkata: "Tidaklah ada orang yang dapat memberikan sesuatu kepada bangsanya yang lebih berharga dari pada barang yang akan saya berikan kepada tuan-tuan sekarang ini". Saya tunjukkan kepada tuan-tuan jalan kesenangan dunia dan akhirat. Siapakah diantara tuan-tuan yang suka bersama saya mencapai cita-cita yang mulia itu?" Hadirin diam, seorangpun tidak ada yang menjawab. Hanya Ali saja yang berkata: "Ya Rasulallah, saya mau menolong tuan!" Mendengar ucapan itu semua yang hadir tertawa mencemoohkan, terutama Abu Lahab. Sejak pertemuan itu akan dimulai, ia sudah berusaha juga hendak merintangi Nabi, tapi dilarang oleh Abu Thalib.

Nabi Mulai Terancam:

Sejak waktu itu timbulah kurang senang dan amarah di dalam hati kaumnya dan penduduk Mekah kepada Nabi dan mulailah Nabi beserta pengikutnya menderita ancaman serta aniaya yang bertambah lama bertambah kejam.

0 comments: