Disaaat
Ku Sendiri
ku
ragu dengan semua ini
tapi
kuharus bisa jalani ini semua
saat
malam tiba, saat ku tengadah ke langit atas
yang
berselimut gumpalan awan hitam
dan
saatnya tiba ketika awan itu sudah tak sanggup menahan beban berat dan akhirnya
dilepaskanlah tetes-tetes air hujan yang membasahi permukaan bumi
dinginnya
malam hingga menusuk dan menyerap ke dalam tulang-tulang tubuhku
hanya
kehampaan yang menemani malam ini
hmm.
. menghela nafasku sedalam-dalamnya saat kurindukan mereka
malam
ini seperti duka ketika ku sendiri dan entah kemanakah mereka
aku
hanya bisa bersabar dan ini sangat sesakan dadaku
tuhan.
. . tolong hamba dari kehampaan ini. . .
Ketika
Malam Sunyi yang Kuingat hanya Bayang Dirimu
Malam
yang sunyi . . .
Sepi
tanpamu di sini
Ku
sendiri saat kau tak ada
Sayang
. . . ingat tidak malam yang dulu ?
Malam
kemarin yang kita jalani bersama,
Sangat
indah kan ?
Setiap
malam, saat ku sendiri hanya bayangmu yang melintas dalam lamunku
Ku
rindu saat kau marah
Saat
kau bermanja-manja
Saat
kau tersenyum
Saat
kau menangis
Dan
saat kau peluk erat diriku . .
K
A U
(sobat
imutku)
Kau
yang paling mengerti aku diantara mereka
Kau
yang lebih perhatian dibanding mereka
Kau
yang paling baik diantara mereka
Ya
. . semoga saja apa yang telah kau lakukan kepadaku
Tulus
dari dasar hatimu
Dalam
benakku, dalam hatiku hanya ada kau manis, sobat imutku
Aku
akan slalu buat kau tersenyum manis sobat
Akan
tak akan pernah lupa atas ketulusan dan kasih sayang yang slalu kau beri untukku
Mungkin
Waktu Yang Bisa Mengganti Ini Semua
Mungkin
esok entah kapan, kau bisa hadir didepan aku seperti dulu
Dulu,
begitu indah jalani hidup bersamamu
Tapi
saat kau tak ada di sini
Yang
kurasa hanya sepi dan hampa
Sakit
dan perih harus menghantui perasaanku
Semoga
kau bahagia dikehidupanmu yang baru tanpa hadirnya diriku. . .
Itu
semua sudah menjadi keputusanmu
Aku
tak bisa melarangmu
Aku
hanya bisa mendukungmu di belakang
Meskiku
tak ada di depanmu
Satu
hal yang perlu kau tahu
Yang
inginku rasa saat ini
Yaitu
bertemu dan bercumbu denganmu
Meski
ku tahu ku bukan siapa-siapa lagi
Tapi
ku menganggap kau lebih dari apapun
Kau
tetap saudaraku,
Kau
tetap sahabatku. . .
Hanya
kata maaf yang dapat kusampaikan untukmu.
Saat
Kurindu Harapan Itu Telah Sirna
Jujur,
ku sangat menyayangimu
Ku
akan slalu menjagamu
Ku
berjanji pada dunia jika aku akan membuat kamu slalu bahagia
Ku
tak akan pernah meninggalkanmu
Ku
tak akan rela melepaskanmu
Tapi
sayang seribu angan
Saat
ku rindukan harapan itu telah sirna. . .
For
my soulmate
W
a k t u
(Story of
Vier_Girls)
Waktu
yang mempertemukan kita
Waktu
yang memperkenalkan kita
Waktu
yang menyatukan kita
Waktu
yang membuat kita bersama
Waktu
yang membuat kita mengerti satu sama lain
Dan
saling melengkapi diantara kita
Hingga
akhirnya tercipta satu proses perjalanan hidup
Yang
menjadikan kita slalu bersama dalam sebuah ikatan kasih sayang dan persahabatan
Waktu
yang menuntun kita berjalan ke dalam satu arah
Meskipun
sekarang jalan kita berbeda
Tapi
kita akan slalu menuju arah itu
Meski
kita tak tahu rintangan apa yang akan kita lewati nanti
Tapi
dengan keyakinan hati kita akan slalu bersama dalam persahabatan. . .
Tak
Ada Judul
Ketika
mulut bersuara apakah hati bisa mengembang ?
Ketika
emosi kian tak terkendali, amarah kian meronta
Mulutpun
akan membisu dan diam
Apakah
yang akan dilakukan?
Ketika
seluruh neuron memuncak akalpun kian berontak
Jika
akhirnya menyesal dan merugi, apakah terus berlanjut ?
Surya
kelam yang menantinya sampai ujung waktu dan hari sehingga sekian lama menunggu
Hanya
demi sebuah asa dan kata yang tidak berkunjung lagi
Hanya
demi sangelok, siapakah gerangan ?
Ketika
ingin ku gapai seakan tak mungkin
Ketika
sebuah harapan slalu menghantui diri, apakah yang dilakukan ?
Bila
sudah tak ada waktu
Sehingga
aku berharap ada bintang yang bersahabat
Ketika
kemunafikan meraja, kebencian akan melanda
Ketika
aku berharap semoga Rabb-ku mengabulkan
Jika
aku putis asa hanya hampa yang ku dapat
Ketika
sahabat bertanya ia hanya suratkan berkala
Hingga
aku bertanya-tanya dan melihatnya dengan penuh senyum dan canda ria
Ketika
sahabat imutku kian mengajak senda gurau
Hingga
kian mengembang senyum
Senyum
keterpaksaan, saat mengingat arti sebuah Persahabatan yang terbuku dikalbu
sampai saat ini mengenang. . .
H
a m p a
(
R. I. P. )
Hidup
ini hampa terasa, saat dirimu tak lagi disamping aku, sobat . .
Tiada
guna lagi ku hidup kalau tanpamu di sini
Percuma
saja !
Tapi
?
Apakah
aku akan bangkit dari ini semua ?
Dari
kehampaan ini?
Dari
keterpurukan ini?
Diri
ini kaku. . .
Kaku
meraskan terlalu sakitnya aku, terlalu perihnya ku jalani ini semua tanpa
hadirmu, sobatKu. . .
Seakan
ku mati dari dunia ini
Yang
ku lakukan ku saat ini tu’ seolah tak mungkin
Ini
semua seolah mimpi
Mimpi
keterpaksaan yang tak pasti
Tuhan
. . .aku ingin bebas dari semua ini
Aku
ingin merasakan apa yang ku inginkan saat ini
Ku ingin dia kembali
lagi padaku dan hadir dalam hidupku lagi, sekalipun Engkau membangunkannya
kembali dari tidurnya yang panjang
Semoga kau tenang
diharibaan Tuhan, sobat. . .
Usai
sudah
Semua
telah berlalu dan kini hanya luka yang mengenang
Yang
sangat memilukan hati ini
Dan
kini kau telah pergi
Meninggalkan
luka dihatiku
Cinta
dan sayangku untuk mu kini usai sudah. . .
Tapi,
takkan ku hapus dari ingatanku kau pernah menjadi bagian dari hidupku
Kenangan
Yang Tak Akan Pernah Kembali
Sore
hari yang hitam
Kupandangi
langit di atas sana
Hanya
kelam yang kulihat
Ketika
mataku menatap jauh ke sana
Ku
terdiam dan seakan jiwaku terbawa oleh arusnya
Kurasakan
sedalam-dalamnya dan terus ku rasakan
Dinginnya
sore itu seakan ku tak bisa menahan lagi
Saat
ku dengar rintihan nada-nada indahnya syair lagu yang menyayat rasa dikalbu
Yang
mewakili semua rasa yang kurasa
Tapi
sayang, waktu itu takkan pernah kembali dan hanya dapat dikenang sampai saat
ini
Dan
tak ada lagi cerita cinta tentang kita
Cerita
manis tentang persabatan kita.
0 comments:
Post a Comment