Kuningan - Menjelang malam tahun baru 2013, pedagang terompet mulai menjamur di setiap sudut Kota Kuningan berebut untung mengais rejeki. Salah seorang pedagang terompet, Ahdin (54) mengatakan momen tahun baru selalu ia manfaatkan untuk berdagang terompet.
“Saya sehari-hari biasa berdagang mainan anak-anak. Namun, jelang tahun baru sudah 5 tahun kebelakang, pasti jadi pedagang terompet dadakan,” kata Ahdin warga asal Desa Sarewu, Kecamatan Pancalang saat ditemui Kuningan News, Minggu malam (30/12/2012).
Diutarakan Ahdin, dirinya sudah berjualan terompet sejak 6 hari yang lalu. Awalnya hanya berdagang di sekitar daerah kontrakannya, Luragung. Baru sehari kemarin ia berdagang di Jalan Siliwangi.
“Setelah seharian berjalan dari Luragung, baru kemarin sampai di Kuningan Kota,” tambahnya.
Dijelaskan Bapak 3 anak ini, untuk tahun baru kali ini, ia berbekal modal Rp 1.5 juta dengan mengambil barang dari Cirebon. Sementara itu, jenis terompet yang dijual bermacam-macam bentuk seperti, terompet burung, ayam, naga dan kupu-kupu. Sedangkan, untuk harganya sendiri berkisar antara Rp 3 ribu hingga Rp 15 ribu
“Mudah-mudahan malam tahun baru tidak diguyur hujan, karena biasanya warga beli terompet beberapa jam sebelum pergantian tahun,” tukasnya.
0 comments:
Post a Comment