Sumedang - Kepala Dinas Pendidikan Sumedang Herman Suryatman mengunjungi dan memantau sekolah-sekolah yang berlabel Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), Jumat (11/1/2013).
Dalam kunjungan ini, Herman ingin memastikan bahwa sekolah-sekolah yang semula RSBI masih menjalankan kegiatan belajar mengajar dengan baik tanpa gangguan apapun, terkait telah dibubarkannya RSBI.
"Kami hanya ingin memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar masih berjalan dengan baik, agar para siswa juga tidak merasa terganggu dengan kondisi ini," kata Herman.
Menurut Herman, pihaknya belum bisa menentukan langkah selanjutnya seperti apa mengingat belum ada surat perintah lanjutan dari kemendikbud yang langsung diberikan kepada sekolah-sekolah. Namun Herman mengakui, masalah pendanaan adalah hal yang paling membingungkan manakala RSBI langsung dibubarkan.
"Dana yang semua diambil dari siswa dan dibelanjakan untuk standar internasional sekarang langsung terhenti, sementara kualitas atau cara-cara pengajaran tidak bisa langsung dicopot kan?" kata Herman.
Sementara itu, Humas SMAN 1 Sumedang Nunung Julaeha membenarkan hal ini. "Dana untuk operasioanl RSBI bisa saja dihentikan, tapi tidak lantas menurunkan kualitasnya, misalnya sarana dan prasarana jadi tidak lengkap," kata Nunung.
Saat ini, lanjut Nunung, sekolah masih memungut dana sumbangan pendidikan bulanan sebanyak Rp200.000 karena masih belum diadakan musyawarah bersama komite sekolah pasca pembubaran RSBI.
"Mungkin pas Februari nanti akan berlaku pendanaan baru," kata Nunung.
Dalam kunjungan ini, Herman ingin memastikan bahwa sekolah-sekolah yang semula RSBI masih menjalankan kegiatan belajar mengajar dengan baik tanpa gangguan apapun, terkait telah dibubarkannya RSBI.
"Kami hanya ingin memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar masih berjalan dengan baik, agar para siswa juga tidak merasa terganggu dengan kondisi ini," kata Herman.
Menurut Herman, pihaknya belum bisa menentukan langkah selanjutnya seperti apa mengingat belum ada surat perintah lanjutan dari kemendikbud yang langsung diberikan kepada sekolah-sekolah. Namun Herman mengakui, masalah pendanaan adalah hal yang paling membingungkan manakala RSBI langsung dibubarkan.
"Dana yang semua diambil dari siswa dan dibelanjakan untuk standar internasional sekarang langsung terhenti, sementara kualitas atau cara-cara pengajaran tidak bisa langsung dicopot kan?" kata Herman.
Sementara itu, Humas SMAN 1 Sumedang Nunung Julaeha membenarkan hal ini. "Dana untuk operasioanl RSBI bisa saja dihentikan, tapi tidak lantas menurunkan kualitasnya, misalnya sarana dan prasarana jadi tidak lengkap," kata Nunung.
Saat ini, lanjut Nunung, sekolah masih memungut dana sumbangan pendidikan bulanan sebanyak Rp200.000 karena masih belum diadakan musyawarah bersama komite sekolah pasca pembubaran RSBI.
"Mungkin pas Februari nanti akan berlaku pendanaan baru," kata Nunung.
0 comments:
Post a Comment