About

Pages

Indostar Tv

Friday 18 January 2013

Hukum Bagi Agen Lotto Nalo

PERTANYAAN

Bolehkah/bagaimana hukumnya menurut hukum islam, jika seseorang melakukan penjualan saja/agen dalam penjualan Nalo, Lotto umpamanya. Dia itu hanya termasuk kategori kerja saja (penjual), dan dia belum pernah memasang/membeli. Dia hanya kerja, penjualan kupon-kupon itu.



Bagaimana memberantas orang-orang/mendebat orang yang mempunyai pendirian begini: Lotto, Nalo dan Boa harian itu adalah merupakan anugerah/rizqi dari Allah. Mereka bilang, jika pasangannya kena, cocok, itu katanya milik dari Allah.

JAWABAN

Memang betul menjual saja, atau menjadi agen saja dari Lotto Nalo, hanya termasuk kategori kerja saja dan penjual saja. Akan tetapi karena Lotto, Nalo dan sebagainya itu termasuk judi yang hukumnya haram, maka penjualnya penjajanya, termasuk kategori penjual barang yang haram. Artinya ada kerja sama dalam melancarkan pekerjaan yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya tolong-menolong dalam berdosa itu dilarang. Inilah dia Ta'awun alal itsmi wal Udwan yang dicegah dalam Al-Qur'an.

Lagi pula sabda Rasulullah SAW:

"Barang siapa yang menolong atas suatu maksiat, walaupun dengan sepotong kata sana, adalah ia bersekutu dalam maksiat itu".

Ya, mengenal kalau dapa Lotto, Nalo itu merupakan anugerah atau rizqi dari Allah, kalau kita kembalikan kepada definisi rizqi, ya memang iya:

Karena Syeikh Ibnu Ruslan dalam Zubadnya:

"Rizqi itu yang bermanfaat, walaupun diharamkan".

Itukan sekedar menyatakan hakikat sesuatu, akan tetapi secara orang beragama, secara syariat, harus menimbang sesuatunya itu dengan ukuran perundang-undangan agama.

Karena menuntut yang halal itu wajib. Kalau semuanya dikembalikan kepada Allah saja, ya tidak ada yang bukan dari Allah. Hasil mencopet, ya rizqi hasil berzina ya rizqi, hasil memeras ya rizqi. Tetapi semua itu rizqi yang haram. Karena mencari yang halal itu wajib. Seorang muslim harus mengukur kebaikan atau keburukan itu dengan ukuran yang ditentukan Allah dan Rasulnya, dan bukan ukuran kedoyanannya dan hawa nafsunya. Kita diajarkan Allah SWT.

"Apa-apa yang mengenai dirimu dari pada kebaikan, maka itu dari pada Allah. Dan apa-apa yang mengenai dirimu dari pada kejahatan, maka dari dirimu sendiri".


0 comments: